cLock

Selasa, 31 Mei 2011

Prosedur Kerja


Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6 pemeriksaan serbuk atau hablur : putih atau agak kuning : tak berbau : rasa asam oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan mudah larut dalam air : agak sukar larut dalam etanol (95%)  P : praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam benzen P.
Identifikasi
1.   Larutan 2% b/v mereduksi perlahan-lahan. Larutan kalium tembaga 2 tartat P dan jika di panaskan reduksi berlangsung lebih cepat.
2.   Pada 2ml larutan 2% b/v tmbahkan 4 tetes larutan metil biru P, hangatkan hingga suhu 400C : terjadi warna biru tua dalam waktu 3menit berubah menjadi lebih muda atau hilang.
3.   Larutkan 15mg dalam 15ml larutan asam triklorasetat P 5% b/v, tambahkan lebih kurang 200mg asam jerap P, kocok kuat-kuat selama 1menit, saring jika perlu, ulangi penyaringan hingga filtrat jernih. Pada 5ml filtrat tambahkan prol P, goyangkan perlahan-lahan hingga larut, panaskan di atas tangkas air pada suhu 500C terjadi warna biru.

Suhu lebur lebih kurang 1900C
Rotasi jenis antara 20,50C dan 21.50C : pengujian di lakukan dengan menggunakan larutan 10% b/v.
Logam berat tidak lebih dari 20bpj, pengujian dilakukan menggunakan larutan 4% b/v.
Sisa pemijaran tidak lebih dari 0,1%.
Penetapan kadar : timbamg seksama 400mg larutan dalam campuran 100ml air bebas karbondioksida P dan 25ml H2SO4 (10% b/v) P. Titrasi dengan iodum 0.1Nmenggunakan indikator larutan kanji P.
1ml idum 0,1N setara dengan 8,806mg C6H8O6
Penyimpanan dalam wadah rapat terlindungi dari cahaya.
Khasiat dan penggunaan Antiskorbat.

Sabtu, 28 Mei 2011

Awas, kopi Bikin Wanita Sulit Hamil!!!!

TRIBUNNEWS.COM - Minum kopi membuat wanita lebih sulit hamil, sebuah penelitian menyebutkannya.
Ini diperkirakan karena Kafein, yang terkandung dalam kopi merusak transportasi telur dari ovarium ke rahim, sebut para ilmuwan dari Amerika.
Penelitian yang melibatkan 9.000 wanita ini menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari memotong kemungkinan hamil hingga seperempat kali.
Penyelidikan terbaru yang dilakukan pada mencit menunjukkan bahwa kafein menghambat kontraksi saluran tuba yang dibutuhkan untuk membawa telur ke rahim.
Kafein mengaktifkan sel-sel alat pacu jantung khusus di dinding tabung. Sel-sel gelombang koordinasi kontraksi tabung yang bergerak membawa telur menuju rahim.
Pemimpin studi Sean Ward, dari University of Nevada di Reno, AS, mengatakan temuan ini memberikan penjelasan menarik tentang mengapa wanita dengan konsumsi kafein tinggi seringkali memakan waktu lebih lama untuk hamil daripada wanita yang tidak mengonsumsi kafein. 

http://id.berita.yahoo.com/awas-kopi-bikin-wanita-sulit-hamil-192612589.html

Kamis, 26 Mei 2011

7 Tips Ceria


  1. Tidak seorangpun dapat kembali ke awal dan membuat permulaan yang baru, tetapi setiap orang dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang baru.
  2. Allah SWT tidak menjanjikan hari hari tanpa sakit, tawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi Ia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, penghiburan atas air mata dan cahaya dalam perjalanan.
  3. Kekecewaan adalah seperti lubang di jalan, yang sedikit memperlambatmu, tetapi kemudian engkau menikmati jalan yang mulus. Jangan tinggal dilubang terlalu lama. Maju treus!
  4. Jika engkau kecewa karena tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, duduklah tegak dan berbahagialah, karena Allah telah menetapkan sesuatu yang lebih baik untuk diberikan padamu.
  5. Jika suatu terjadi padamu, baik ataupun buruk, pertimbangkan apa artinya. Ada tujuan pada setiap kejadian dalam hidup, untuk mengajarkanmu bagaimana lebih banyak tertawa atau tidak menangis tersedu- sedu.
  6. Engkau tidak bisa membuat seseorang mencintaimu, yang dapat kau lakukan adalah menjadi seseoarang yang dapat dicintai, selebihnya terserah pada orangv itu untuk menyadari nilaimu.
  7. Jangan mengabaikan teman lama. Engkau tidak akan menemukan orang yang dapat menggantikannya. Persahabatan itu seperti anggur, Semakin tua semakin baik.
Selamat mencoba........

http://4skripsi.blogspot.com/2011/04/7-tips-ceria.html

Sabtu, 21 Mei 2011

Translasi


Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.

1.  Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.

2.  Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.

Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

3.  Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.

TRANSLASI


Translasi terjadi setelah proses transkripsi. Translasi merupakan suatu proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Yang diperlukan dalam proses translasi adalah :
  • mRNA
  • ribosom
  • tRNA
  • asam amino
Sebelumnya saya terlebih dahulu akan menjelaskan tentang struktur ribosom. Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Bila kedua subunit digabung akan membentuk suatu monosom. Subunit kecil mengandung sisi Peptidil (P), dan Aminoasil (A). Sedangkan subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit tersebut mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tataran biologi molekuler, pada prokariot 16 S (subunit) dan eukariot 18 S.
Seperti halnya transkripsi, pada translasi juga dibagi dalam tiga tahap :
  1. Inisiasi
    Pertama tRNA mengikat asam amino, dan hal ini menyebabkan tRNA teraktivasi atau peristiwa ini disebut amino-asilasi. Proses amino-asilasi ini dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase. Kemudian ribosom mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan kecil. Subunit kecil selajutnya melekat pada molekul mRNA dengan kodon awal tempat menempel : 5’ – AGGAGG – 3’. Urutan tempat menempelnya subunit kecil disebut urutan Shine-Dalgarno. Subunit kecil dapat menempel pada mRNA bila ada IF-3. Pembentukan kompleks IF-2/tRNA-fMet dan IF-3/mRNA-fMet disebut asam amino N-formilmetionin dan memerlukan banyak GTP sebagai sumber energi. tRNA-fMet kemudian menempel pada kodon pembuka P subunit kecil. Selanjutnya Subunit besar menempel pada subunit kecil. Pada proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis menjadi GDP, dan siap melakukan elongasi.
  2. Elongasi
    Perbedaan pada proses transkripsi, pada translasi asam amino yang dipanjangkan. Tahapan yang dilakukan pada proses elongasi, pertama adalah pengikatan tRNA pada sisi A yang ada di ribosom. Pemidahan tersebut akan membentuk ikatan peptida.
  3. Terminasi
    Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal penghentian proses translasi tersebut dikenali oleh suatu protein yang disebut release factor (RF). Penempelan RF pada kodon terminasi tersebut mengaktifkan enzim peptidil transferase yang menghidrolisis ikatan antara polipeptida dng tRNA pada sisi P dan menyebabkan tRNA yang kosong mengalami translokasi ke sisi E (exit).
Begitulah mekanisme proses transkripsi maupun translasi. Proses selanjutnya adalah protein yang telah dibuat akan disalurkan pada bagian-bagian yang dibutuhkan dan akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk fenotip.

Translasi (genetik)


Translasi dalam genetika dan biologi molekular adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.  Transkripsi dan Translasi merupakan dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. [1] Molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA membawa informasi urutan asam amino.

Proses

Proses translasi berupa penerjemahan kodon atau urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Tiga nukleotida di anti kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA menyandi asam amino tertentu. Proses translasi dirangkum dalam tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penyelesaian). Translasi pada mRNA dimulai pada kodon pertama atau kodon inisiasi translasi berupa ATG pada DNA atau AUG pada RNA. Penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang juga menyusun kodon-kodon setiap tiga urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. Banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih dari satu kodon. Tempat-tempat translsasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. Pada proses pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5'3P ke arah 3'OH sepanjang mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino. Proses penyelesaian ditandai denga bertemunya ribosom dengan kodon akhir pada mRNA.

Translasi prokariot dan eukariot

Walaupun mekanisme dasar trskripsi dan translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, terdapat suatu perbedaan dalam aliran informasi genetik di dalam sel tersebut. Karena bakteri tidak memiliki nukleus (inti sel), DNA-nya tidak tersegregasi dari ribosom dan perlengkapan pensintesis protein lainnya. Transkripsi dan translasi dipasangkan dengan ribosom menempel pada ujung depan molekul mRNA sewaktu transkripsi masih terus berlangsung. Pengikatan ribosom ke mRNA membutuhkan situs yang spesifik. Sebaliknya, dalam sel eukariot selubung nukleus atau membran inti memisahkan transkripsi dari translasi dalam ruang dan waktu. Transkripsi terjadi di dalam inti sel dan mRNA dikirim ke sitoplasma tempat translasi terjadi.

Referensi

  1. ^ a b c d e Yuwono T. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ a b c d e f g h Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
  3. ^ a b c (Inggris)Dale JW & Park SF. 2004. Molecular genetics of Bacteria. Chichester: John Willey & Sons Ltd.
  4. ^ a b c d e f g Suharsono et al.. Struktur dan Ekspresi Gen.http://web.ipb.ac.id/~tpb/tpb/files/materi/genetika/strukturekspresi/strukturtextpdf.pdf . Bogor: Jurusan Biologi FMIPA Institut Pertanian Bogor
  5. ^ (Inggris) Waldron I & Doherty J. 2010. From Gene to Protein—Transcription and Translation. Department of Biology, University of Pennsylvania
http://id.wikipedia.org/wiki/Translasi_%28genetik%29