cLock

Sabtu, 15 Desember 2012

BILANGAN SAPONIFIKASI (ANGKA PENYABUNAN )


Lipid adalah biomolekul organik yang itdak larut dalam air (hidrofobik). Fungsi lipid di dalam tubuh yaitu sebagi sumber energi, sumber bahan baku basa-basa purin dan pirimidin penyusun asam nukleat, biosintesis asan amino tertentu dan sebagainya. Lipid bisa berada dalam keadaan bebas maupun berikatan dengan makromelekul lain. Lipid yang berikatan dengan protein dissebut lipoprotein. Klasifikasi dari lipid yang umum yaitu: triasigliserol, lilin, fosfoglserida (fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin, fosfatidilinositol, dan kardiolipin), spingolipida ( gangliosida, srebrosida, spingomielen), sterol dan ester asam lemak lainnya.

Lipid tidak larut dalam air yang dapat diekstrak dari sel atau jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pelarut nonpolar seperti klorofom dan eter. Lipid terdapat di dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak, memiliki peranan penting dalam proses penting dalam metabolisme secara umum.

Beberapa kelas lipid antara lain lemak dan minyak, terpena, steroid, dan beberapa senyawa penting lainnya. Lemak dan minyak merupakan suatu trigliserida. Pada suhu kamar lemak berwujud padatan dan minyak berupa cairan. Sebagian besar gliserida pada hewan berupa lemak dan pada tumbuhan cenderung berupa minyak. Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan pada bahan makanan dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu penentuan kuntitatif atau penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan pertanian dan olahanya, penentuan kualitas minyak (murni) sebagai bahan makanan yang berkaitan dengan proses ekstraksinya, penentuan tingkat kemurnian minyak ini sangat berhubungan erat dengan kekuatan daya simpannya, sifat gorengnya, bau maupun rasanya. Tolak ukur kualitasnya ini termasuk angka asam lemak bebas (Free Fatty Acid atau FFA), bilangan peroksida, tingkat ketengikan, kadar air dan angka penyabunan.

Minyak dan lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi minyak dan lemak juga sering ditambahkan secara sengaja ke dalam bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam Pengolahan bahan pangan minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas yang memiliki titik didih tinggi (sekitar 2000C) maka biasanya dipergunakan untuk menggoreng makanan, sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandungnya dan bahan menjadi kering.

Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan karakteristik fisik dan kimiawi minyak atau lemak. Disebut minyak apabila trigliserida tersebut berbentuk cair pada suhu kamar dan disebut lemak apabila berbentuk padat pada suhu kamar. Asam lemak berdasarkan sifat ikatan kimianya menjadi 2:
1.Asam lemak jenuh
2. Asam lemak tidak jenuh

Sebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin baik kualitasnya jika banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan sebaliknya. Minyak atau lemak bersifat non polar sehingga tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan larutan asam, tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar seperti n-Hexane, Benzene, Chloroform, dll.

Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lipida adalah dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya semua bahan akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas lipida berbeda-beda maka tidak ada bahan pelarut umum (universal) untuk semua acam lipida.

Hidrolisis lemak netral dalam air sangat lambat , tetapi dapat dipercepat dengan meningkatkan konsentrasi H+ atau OH-. Hidrolisis lemak netral oleh basa kuat seperti KOH dan NaOH disebut penyabunan, ion-ion karboksilat yang terbentuk dengan adanya kation akan menjadi sabun. Banyaknya miligram KOH yang dipakai untuk menyabunkan 1 gram lemak secara sempurna disebut angka penyabunan. Angka penyabunan dapat digunakan untuk menentukan berat moekul dari suatu lemak atau minyak. Kandungan asam lemak yang tinggi dapat berpengaruh terhadap rendahnya angka penyabunan.

Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun. Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.

Penentuan angka penyabunan berbeda dengan penentuan kadar lemak, sampel yang dipergunakan untuk penentuan angka penyabunan adalah margarine. Penentuan bilangan penyabunan ini dapat dipergunakan untuk mengetahui sifat minyak dan lemak. Pengujian sifat ini dipergunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Selain untuk mengetahui sifat fisik lemak atau minyak, angka penyabunan juga dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar.

Apabila sampel yang akan diuji disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal tersebut kemudian ditentukan dengan titrasi dengan menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat diketahui. Pelarut yang dipergunakan untuk melarutkan KOH adalah Alkohol, penambahan alkohol dimaksudkan untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar dapat membantu mempermudah reaksi dengan basa dalam pembentukan sabun. Kesalahan yang timbul pada saat titrasi adalah penentuan titik akhir, kesalahan ini disebabkan karena perubahan warna yang seharusnya yerjadi adalah dari coklat pekat, kemudian kuning, lalu berubah menjadi putih pucat. Perubahan warna dari kuning ke putih tersebut tidak terlalu kontras dan menyebabkan titik akhir sulit ditentukan. Untuk mengetahui hasil pengujian tersebut benar atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan titrasi blanko.

 Penetuan angka penyabunan dilakukan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.

Bilangan Penyabunan dapat dipergunakan untuk menentukan bobot molekul minyak/lemak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon pendek, akan mempunyai bobot molekul (Mr) kecil, sedangkan minyak dengan rantai karbon panjang akan mempunyai bobot molekul yang lebih besar .
Minyak/lemak yang mempunyai bobot molekul kecil akan mempunyai bilangan penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan bobot molekul besar akan mempunyai bilangan penyabunan yang relatif kecil.

Bilangan Penyabunan (Safonifikasi) adalah banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk mempersabunkan satu gram minyak/lemak
Adapun cara penentuannya adalah : 5 granm minyak ditimbang dalam labu erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkahol. Selanjutnya ditutup , dan dilakukan pemanasan secara refluk mendidih selama 30 menit) , yang bertujuan untuk menghidrolisa dan mempersabunkan minyak/lemak Kemudian didingnkan dan ditambah indikator PP 1 % sebanyak 5 tetes, selanjutnya sisa HCl ditetrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,5 N yang telah distandarisasi, sampai larutan berwarna merah jambu atau tepat warnamerah hilang. Lakukan perlakuan blanko, dengan cara yang sama yaitu 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol, langsung tambahkan indikator PP 1 % dan ditetrasi dengan HCl 0,5 N sampai Titik Akhir Tetrasi Tepat warna merah hilang. (merah Muda)

Tujuan : Mengetahui metode analisis angka penyabunan (saponifikasi).

Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
Penentuan Angka Penyabunan
Peralatan yang diperlukan dalam penentuan angka penyabunan diantaranya: neraca analitik, erlenmeyer 200 mL, pipet ukur 50 mL, labu ukur, pendingin balik (kompresor), hot plate, pipet tetes, buret 50 mL, spatula, batang pengaduk, botol semprot, beaker glass dan bulp. Bahan-bahan yang digunakan antara lain larutan KOH, indikator phenolphtalein, larutan asam klorida (HCl) 0,5 N dan sample margarine (blue band)

Prosedur dari penentuan angka penyabunan yaitu:
a. Menimbang contoh dengan teliti antara 1,5-5,0 gram dalam erlenmeyer 200 mL
b. Menambah larutan KOH sebanyak 50 mL, yang dibuat dari 40 gram KOH dalam 1 liter akohol
c. Menutupnya dengan pendingin balik (kompresor)
d. Mendidihkan dengan hati-hati selama 30 menit
e. Kemudian didinginkan
f. Menambahkan beberapa tetes indikator phenolphtalein (PP)
g. Mentitrasi kelebihan larutan KOH dengan larutan standar HCl 0,5 N
h. Melakukan titrasi blanko untuk mengetahui kelebihan larutan KOH
Penentuan Angka Penyabunan = (Vol sampel-Vol minyak) x N titran x BM KOH
Gram minyak 

Dasar Analisa Bilangan Penyabunan ( Metode Alkalimetri )
Mengenai dasar analisa penetapan Bilangan Penyabunan lemak metode Alkalimetri yang digunakan ada beberapa langkah/tahapan sebagai berikut
1.Penimbangan sampel
1,5 – 5 gram sampel ditimbang dalam labu erlenmeyer yang bersih dan bebas minyak/lemak dengan nteliti
2.Hidrolisa/Persabunan
Sampel yang telah ditimbang ditambah 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol kemudian dipanaskan secara refluk selama 30 menit, tahapan in bertujuan unyuk menghidrolisa dan mempersabunkan minyak/lemak
3.Tetrasi
Sisa KOH yang mempersabunkan minyak/lemak didinginkan dan ditambah dengan larytan indikator PP 1 % sebanyakn5 tetes, lalu ditetrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,5 N yang telah distandarisasi, sampai mencapai Titik Akhir Tetrasi dari merah menjadi merah jambu atau tepat warna merah hilang.
Lakukan perlakuan blanko, dengan cara yang sama yaitu 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol, langsung tambahkan indikator PP 1 % dan ditetrasi dengan HCl 0,5 N sampai Titik Akhir Tetrasi Tepat warna merah hilang (merah muda)
Bilangan Penyabunan (mg/gram = (Tb - Ts ) x N HCl x Mr KOH
Bobot sampel (gram)






Sabtu, 08 Desember 2012

Garam Beryodium

Pengertian Yodium

Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan darah.

Yodium diserap dalam bentuk yodida, yang di dalam kelenjar tiroid dioksidasi dengan cepat menjadi yodium, terikat pada molekul tirosin dan tiroglobulin. Selanjutnya tiroglobulin dihidrolisis menghasilkan tiroksin dan asam amino beryodium, tiroksin terikat oleh protein. Asam amino beryodium selanjutnya segera dipecah dan menghasilkan asam amino dalam proses deaminasi, dekarboksilasi dan oksidasi (Kartasapoetra, 2005).


Pengertian Garam Beryodium 

Pengertian garam beryodium adalah unsur kimiawi yang digunakan untuk kelenjar thyroid untuk membuat hormone yang mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan unsur yodium dalam tubuh akan menimbulkan berbagai efek negative terhadap kesehatan (jurnal GAKY, 2005).

Garam beryodium adalah garam yang mengandung Natrium Klorida (NaCl) yang diproduksi melalui proses yodisasi yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) antara lain mengandung yadium sebesar 30-80 ppm (Depkes RI, 2000), yang dapat diperdagangkan untuk konsumsi manusia atau ternak, pengasinan ikan atau bahan penolong  industri pangan kecuali untuk pemboran minyak, chlor alkali plan (cap) dan industri kertas pulp.

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan (Depkes R.I, 2000). 

Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Disamping itu kedua hormon ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta funfsi otot dan saraf (Almatzier, 2001). 


Persyaratan Pemenuhan Garam Sehat

Konsumsi garam yodium rata-rata per orang per hari 10 gr dan kebutuhan ion yodium sebesar 150-200 mikrogram per orang per hari bila konsmsi rata-rata. Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram per orang per hari. Bila konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan terdapat kasus goiter, tetapi tidak banyak terlihat kasus cretinism.


Penyimpanan
Garam yodium perlu di simpan :
1) Di bejana atau wadah tertutup
2) Tidak kena cahaya
3) Tidak dekat dengan tempat lembab air, hal ini untuk menghindari penurunan kadar yodium dan meningkatkan kadar air, karena kadar yodium menurun bila terkena panas dan kadar air yang tinggal akan melekatkan yodium.


Penggunaan garam yodium
Cara penggunaan garam yodium:
  1. Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar Kalium Iodate (KIO3) dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit. 
  2. Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Contoh : Perubahan kadar yang di tambahkan pada berbagai macam makanan sebelum dan sesudah di panaskan dengan pengukuran yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut :


Gambar 2.1. Pengurangan Kadar Yodium (KIO3) Akibat Proses Pengolahan

Proses perusak terhadap kandungan yodium
1) Merebus (terbuka) kadar yodium hilang ± 50 %
2) Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
3) Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
4) Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang ± 10 %


Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran
Berlabel mengandung yodium
Berwarna putih bersih.
Kering
Kemasan baik / tertutup rapat.


Manfaat Garam Beryodium

Banyak orang yang mengatakan masakan tanpa garam tidak akan  nikmat rasanya. Sehingga banyak orang yang menambahkan garam kedalam masakan mereka secara berlebihan. Padahal jumlah kebutuhan garam oleh tubuh kita tidaklah banyak. Untuk orang dewasa hanya membutuhkan maksimal 2 sendok teh garam per harinya. Sejak beberapa puluh tahun yang lalu, pemerintah telah menggalakkan penggunaan garam beryodium kepada masyarakat. Sebenarnya apa saja manfaat garam beryodium? Iodium atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai yodium adalah sejenis elemen mineral mikro yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebenarnya yodium tidak hanya terkandung pada garam saja. Namun, masyarakat kebanyakan lebih familiar dengan garam beryodium daripada sumber makanan lain yang mengandung yodium.


Manfaat garam beryodium diantaranya adalah:
  • Membantu pemeliharaan kelenjar tiroid, kelenjar tiroid memiliki peranan yang penting dalam pengaturan metabolisme dasar tubuh
  •  Menjauhkan kita dari penyakit gondok, gangguan pendengaran, cebol, dan semangat rendah
  • Kandungan yodium pada garam bisa membantu tubuh memanfaatkan kalori secara optimal sehingga mencegah penyimpanan lemak secara berlebih 
  • Banyak yang tidak menyadari bahwa garam beryodium bisa membantu tubuh dalam menghilangkan racun dari dalam tubuh. Racun kimia yang bisa dikeluarkan oleh garam beryodium diantaranya adalah: flouride, air raksa, dan racun biologis lainnya
  • Garam beryodium bisa membantu sistem metabolisme tubuh untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan kalsium 
  • Kandungan yodium pada garam  merupakan elemen yang penting  bagi perawatan rambut. Karena bila kita kekurangan yodium maka salah satu efeknya adalah rambut yang rontok. Yodium bisa membantu proses tumbuhnya rambut dengan lebih cepat 
  • Garam beryodium membantu proses petumbuhan normal dan kematangan organ reproduksi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi yodium sesuai kebutuhan supaya pertumbuhan janin bisa berkembang dengan baik
  • Garam beryodium bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh karena garam beryodium bisa mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam perut kita
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia. Di antaranya keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja.Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh. Kandungan yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan darah. Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dapat dilakukan dengan menggunakan garam beryodium dalam kehidupan sehari-hari. Agar yodium yang terkandung di dalam tidak hilang saat pemasakan, dianjurkan penambahan dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin (www.Indomedia. Com).


Sumber Garam Beryodium 

Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang, serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium. Semakin sedikit pula kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang tumbuh di daerah tersebut termasuk rumput yang dimakan hewan sedikit sekali atau tidak mengandung iodium. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium. Fortifikasi garam dengan iodium sudah diwajibkan di Indonesia (Almatzier, 2001). 


Akibat Kekurangan Garam Beryodium 

Pada kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurunkan dan hormon perangsang tiroid atau TSH meningkatkan agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tsb. Bila pembesaran ini menampak dinamakan Gondok sederhana. 

Gondok dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) dari satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala kekurangan iodium adalah malas, dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme.kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah (Almatzier, 2001).

Angka kecupan Iodium
Kebutuhan iodium sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Angka kecukupan Gizi untuk iodium menurut widya Karya adalah sebagai berikut:
Golongan
Kebutuhan yodium
Bayi
50-70 µg/hr
Balita dan anak sekolah
70-120 µg/hr
Remaja dan dewasa
150 µg/hr
Ibu hamil
+ 25 µg/hr
Ibu menyusui
+ 50 µg/hr
(Sunita Almatzier, 2001) 

Kelompok rentan pada masalah GAKY(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium):
  1. Pada ibu hamil akan berdampak keguguran jika kekurangan iodium
  2. Pada janin berdampak lahir mati, cacat bawaan, meningkatkan kematian perianatal, meningkatkan kematian bayi, kretin neurologi, cebol, kelainan fungsi psikomotor
  3. Pada Neonatus berdampak pada gondok neonatus, Hipotiroidi neonates
  4. Pada anak dan remaja berdampak pada gondok, gangguan pertumbuhan fungsi fisik dan mental
  5. Pada Dewasa berdampak pada Hipotiroidi, gangguan fungsi mental (Depkes RI, 2000)

Berapa banyak kita harus mengkonsumsi yodium?

        Mendengar kata ‘garam beryodium’ rasanya sudah tidak asing di telinga kita. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan fungsi yodium ini. Apa sih yodium itu? Yodium termasuk dalam golongan mikro mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kestabilan kesehatan. Berbagai bahan pangan, sayur-sayuran dan aneka bahan pangan dari laut adalah sumber yodium yang terbesar.


Apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan yodium?
       Yodium yang berasal dari makanan dan minuman setelah dicerna di saluran pencernaan akan masuk ke dalam aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar tiroid yaitu adalah suatu kelenjar yang agak besar yang terdapat di leher depan bagian bawah. Di sini yodium diubah menjadi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas berbagai organ tubuh, mengontrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.
       Jika konsumsi yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan melakukan upaya dengan cara membesarkan kelenjarnya sehingga dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tamapk lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau. Lebih parah lagi bila sampai ibu hamil kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kita kelebihan yodium?
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai dengan gejala seperti merasa gugup, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
Paling aman adalah kecukupan yang ideal!
Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut, antara lain ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut dan aneka jenis hasil olahannya.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.


Cara mengetahui kadar yodium dalam garam
Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam dapat dilakukan oleh pengetesan yang dapat dilakukan siapa saja dengan cara :
Dengan Yodida / Test Kit
Caranya:
1) Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan cairan yodida.
2) Tunggu beberapa menit sampai terjadi perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru keunguan (pada garam beryodium).
3) Bandingkan dengan warna yang ada pada kit yang tertera pada kemasan.

Dengan parutan singkong.
Bila tidak tersedia test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi yaitu dengan parutan singkong.
Caranya :
1) Kupas singkong yang masih segar, kemudian parut dan peras tanpa air.
2) Tuang 1 sendok perasan singkong parut tanpa di tambah air ke dalam tempat yang bersih.
3) Tambahkan 4 – 6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa.
4) Tambahkan 2 sendok teh cuka, aduk sampai rata, biarkan beberapa menit. Bila timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium


Sumber Pustaka:
S  http://www.pom.go.id/index.php/garam di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:18
S  http://carapedia.com/manfaat_garam_beryodium_info2958.html di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:20
S  http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/12/garam-beryodium/ di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:21
S  http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-garam-beryodium.html di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:32