cLock
Minggu, 20 April 2014
Selasa, 30 April 2013
JACK FORST
Jack Forst adalh salah satu karakter dalam film yang aku suka, karena dia memiliki kekuatan yang bisa membuat orang lain bahagia yah walaupun caranya mungkin menurut orang dewasa nakal, tapi itu bisa memuat kita merasa bahagia. ^^ dalam film Rise Of The Guardians diceritakan bahwa Jack terlahir kembali pada suatu malam dan pada malam itu dia bingung dengan apa yang terjadi, namun dia menatap bulan dan bulan hanya memeberitau bahwa namanya adalah JACK FORST. kemudian jack melihat sebuah tongkat dan dia mainkan tongkat itu kemudian dia merasa senang sekali dan Jack selalu membawa tongkat itu kemanapun ia pergi, sehingga tongkat itupun menjadi salah satu ciri khas dari jack forst. setelah itu dia melihat sebuah kota kecil dan dia memutuskan untuk kesana. akan tetapi setelah sampai disan betapa kagetnya dia, karna tak ada seorangpun yang dapat melihatnya.
Sabtu, 15 Desember 2012
BILANGAN SAPONIFIKASI (ANGKA PENYABUNAN )
Lipid adalah biomolekul organik yang itdak larut dalam air (hidrofobik).
Fungsi lipid di dalam tubuh yaitu sebagi sumber energi, sumber bahan baku
basa-basa purin dan pirimidin penyusun asam nukleat, biosintesis asan amino
tertentu dan sebagainya. Lipid bisa berada dalam keadaan bebas maupun berikatan
dengan makromelekul lain. Lipid yang berikatan dengan protein dissebut
lipoprotein. Klasifikasi dari lipid yang umum yaitu: triasigliserol, lilin,
fosfoglserida (fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin,
fosfatidilinositol, dan kardiolipin), spingolipida ( gangliosida, srebrosida,
spingomielen), sterol dan ester asam lemak lainnya.
Lipid tidak larut dalam air yang dapat diekstrak dari sel atau jaringan tumbuhan
dan hewan dengan menggunakan pelarut nonpolar seperti klorofom dan eter. Lipid
terdapat di dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak, memiliki
peranan penting dalam proses penting dalam metabolisme secara umum.
Beberapa kelas lipid antara lain lemak dan minyak, terpena, steroid, dan beberapa senyawa penting lainnya. Lemak dan minyak merupakan suatu trigliserida. Pada suhu kamar lemak berwujud padatan dan minyak berupa cairan. Sebagian besar gliserida pada hewan berupa lemak dan pada tumbuhan cenderung berupa minyak. Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan pada bahan makanan dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu penentuan kuntitatif atau penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan pertanian dan olahanya, penentuan kualitas minyak (murni) sebagai bahan makanan yang berkaitan dengan proses ekstraksinya, penentuan tingkat kemurnian minyak ini sangat berhubungan erat dengan kekuatan daya simpannya, sifat gorengnya, bau maupun rasanya. Tolak ukur kualitasnya ini termasuk angka asam lemak bebas (Free Fatty Acid atau FFA), bilangan peroksida, tingkat ketengikan, kadar air dan angka penyabunan.
Minyak dan
lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang
berbeda-beda. Tetapi minyak dan lemak juga sering ditambahkan secara sengaja ke
dalam bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam Pengolahan bahan pangan
minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas yang memiliki titik
didih tinggi (sekitar 2000C) maka biasanya dipergunakan untuk
menggoreng makanan, sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar
air yang dikandungnya dan bahan menjadi kering.
Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan
karakteristik fisik dan kimiawi minyak atau lemak. Disebut minyak apabila trigliserida
tersebut berbentuk cair pada suhu kamar dan disebut lemak apabila berbentuk
padat pada suhu kamar. Asam lemak berdasarkan sifat ikatan kimianya menjadi 2:
1.Asam lemak
jenuh
2. Asam lemak
tidak jenuh
Sebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin baik kualitasnya jika banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh dan sebaliknya. Minyak atau lemak bersifat
non polar sehingga tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan larutan
asam, tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar seperti n-Hexane,
Benzene, Chloroform, dll.
Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lipida adalah
dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya semua bahan akan mudah
larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas lipida berbeda-beda
maka tidak ada bahan pelarut umum (universal) untuk semua acam lipida.
Hidrolisis lemak netral dalam air sangat lambat , tetapi dapat dipercepat
dengan meningkatkan konsentrasi H+ atau OH-. Hidrolisis lemak netral oleh basa
kuat seperti KOH dan NaOH disebut penyabunan, ion-ion karboksilat yang
terbentuk dengan adanya kation akan menjadi sabun. Banyaknya miligram KOH yang
dipakai untuk menyabunkan 1 gram lemak secara sempurna disebut angka
penyabunan. Angka penyabunan dapat digunakan untuk menentukan berat moekul dari
suatu lemak atau minyak. Kandungan asam lemak yang tinggi dapat berpengaruh
terhadap rendahnya angka penyabunan.
Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi
saponifikasi. Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar
kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun. Pengertian
Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak
dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini,
yaitu Sabun dan Gliserin.
Penentuan angka penyabunan berbeda dengan penentuan kadar lemak, sampel
yang dipergunakan untuk penentuan angka penyabunan adalah margarine. Penentuan
bilangan penyabunan ini dapat dipergunakan untuk mengetahui sifat minyak dan lemak.
Pengujian sifat ini dipergunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang
lainnya. Selain untuk mengetahui sifat fisik lemak atau minyak, angka
penyabunan juga dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan
lemak secara kasar.
Apabila sampel yang akan diuji disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam
alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH
bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal
tersebut kemudian ditentukan dengan titrasi dengan menggunakan asam, sehingga
jumlah alkali yang turut bereaksi dapat diketahui. Pelarut yang dipergunakan
untuk melarutkan KOH adalah Alkohol, penambahan alkohol dimaksudkan untuk
melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar dapat membantu mempermudah reaksi
dengan basa dalam pembentukan sabun. Kesalahan yang timbul pada saat titrasi
adalah penentuan titik akhir, kesalahan ini disebabkan karena perubahan warna
yang seharusnya yerjadi adalah dari coklat pekat, kemudian kuning, lalu berubah
menjadi putih pucat. Perubahan warna dari kuning ke putih tersebut tidak
terlalu kontras dan menyebabkan titik akhir sulit ditentukan. Untuk mengetahui
hasil pengujian tersebut benar atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan
titrasi blanko.
Penetuan angka penyabunan dilakukan
untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak secara kasar.
Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti
mempunyai berat molekul yang relatif kecil mempunyai angka penyabunan yang
besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka
penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya
(mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
Bilangan
Penyabunan dapat dipergunakan untuk menentukan bobot molekul minyak/lemak
secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon pendek, akan
mempunyai bobot molekul (Mr) kecil, sedangkan minyak dengan rantai karbon
panjang akan mempunyai bobot molekul yang lebih besar .
Minyak/lemak yang mempunyai bobot molekul kecil akan mempunyai bilangan penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan bobot molekul besar akan mempunyai bilangan penyabunan yang relatif kecil.
Minyak/lemak yang mempunyai bobot molekul kecil akan mempunyai bilangan penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan bobot molekul besar akan mempunyai bilangan penyabunan yang relatif kecil.
Bilangan Penyabunan
(Safonifikasi) adalah banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk mempersabunkan
satu gram minyak/lemak
Adapun cara penentuannya
adalah : 5 granm minyak ditimbang dalam labu erlenmeyer 250 ml, kemudian
ditambahkan 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkahol. Selanjutnya ditutup , dan
dilakukan pemanasan secara refluk mendidih selama 30 menit) , yang bertujuan
untuk menghidrolisa dan mempersabunkan minyak/lemak Kemudian didingnkan dan
ditambah indikator PP 1 % sebanyak 5 tetes, selanjutnya sisa HCl ditetrasi
dengan menggunakan larutan HCl 0,5 N yang telah distandarisasi, sampai larutan
berwarna merah jambu atau tepat warnamerah hilang. Lakukan perlakuan blanko,
dengan cara yang sama yaitu 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol, langsung
tambahkan indikator PP 1 % dan ditetrasi dengan HCl 0,5 N sampai Titik Akhir Tetrasi
Tepat warna merah hilang. (merah Muda)
Tujuan : Mengetahui metode analisis angka penyabunan
(saponifikasi).
Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada
pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis
yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan
alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak
yang disebut sabun
Reaksi
hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah
bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun
satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada
panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa
besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
Penentuan Angka Penyabunan
Peralatan yang
diperlukan dalam penentuan angka penyabunan diantaranya: neraca analitik,
erlenmeyer 200 mL, pipet ukur 50 mL, labu ukur, pendingin balik (kompresor),
hot plate, pipet tetes, buret 50 mL, spatula, batang pengaduk, botol semprot,
beaker glass dan bulp. Bahan-bahan yang digunakan antara lain larutan KOH,
indikator phenolphtalein, larutan asam klorida (HCl) 0,5 N dan sample margarine
(blue band)
Prosedur dari penentuan angka penyabunan yaitu:
a. Menimbang
contoh dengan teliti antara 1,5-5,0 gram dalam erlenmeyer 200 mL
b. Menambah
larutan KOH sebanyak 50 mL, yang dibuat dari 40 gram KOH dalam 1 liter akohol
c. Menutupnya
dengan pendingin balik (kompresor)
d. Mendidihkan
dengan hati-hati selama 30 menit
e. Kemudian
didinginkan
f. Menambahkan
beberapa tetes indikator phenolphtalein (PP)
g. Mentitrasi
kelebihan larutan KOH dengan larutan standar HCl 0,5 N
h. Melakukan
titrasi blanko untuk mengetahui kelebihan larutan KOH
Penentuan Angka Penyabunan = (Vol sampel-Vol minyak) x N titran x BM KOH
Gram minyak
Penentuan Angka Penyabunan = (Vol sampel-Vol minyak) x N titran x BM KOH
Gram minyak
Dasar Analisa
Bilangan Penyabunan ( Metode Alkalimetri )
Mengenai dasar analisa
penetapan Bilangan Penyabunan lemak metode Alkalimetri yang digunakan ada
beberapa langkah/tahapan sebagai berikut
1.Penimbangan sampel
1,5 – 5 gram sampel
ditimbang dalam labu erlenmeyer yang bersih dan bebas minyak/lemak dengan
nteliti
2.Hidrolisa/Persabunan
Sampel yang telah ditimbang ditambah 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol kemudian dipanaskan secara refluk selama 30 menit, tahapan in bertujuan unyuk menghidrolisa dan mempersabunkan minyak/lemak
Sampel yang telah ditimbang ditambah 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol kemudian dipanaskan secara refluk selama 30 menit, tahapan in bertujuan unyuk menghidrolisa dan mempersabunkan minyak/lemak
3.Tetrasi
Sisa KOH yang mempersabunkan minyak/lemak didinginkan dan ditambah dengan larytan indikator PP 1 % sebanyakn5 tetes, lalu ditetrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,5 N yang telah distandarisasi, sampai mencapai Titik Akhir Tetrasi dari merah menjadi merah jambu atau tepat warna merah hilang.
Sisa KOH yang mempersabunkan minyak/lemak didinginkan dan ditambah dengan larytan indikator PP 1 % sebanyakn5 tetes, lalu ditetrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,5 N yang telah distandarisasi, sampai mencapai Titik Akhir Tetrasi dari merah menjadi merah jambu atau tepat warna merah hilang.
Lakukan perlakuan blanko,
dengan cara yang sama yaitu 50 ml larutan KOH 0,5 N beralkohol, langsung
tambahkan indikator PP 1 % dan ditetrasi dengan HCl 0,5 N sampai Titik Akhir
Tetrasi Tepat warna merah hilang (merah muda)
Bilangan Penyabunan
(mg/gram = (Tb - Ts ) x N HCl x Mr KOH
Bobot sampel (gram)
http://cheryblitz.wordpress.com/2011/12/13/bilangan-saponifikasi-angka-penyabunan/
di akses pada 15/12/2012. 07:17
http://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/8-makromolekul/a-lemak/sifat-lemak/
di akses pada 15/12/2012. 07:32
http://lelly-zheeah.blogspot.com/2010/11/bilangan-penyabunan.html
di akses pada 15/12/2012. 07:36
Label:
K.Amami
Sabtu, 08 Desember 2012
Garam Beryodium
Pengertian
Yodium
Dalam tubuh
terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh,
kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar
tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan
darah.
Yodium diserap
dalam bentuk yodida, yang di dalam kelenjar tiroid dioksidasi dengan cepat
menjadi yodium, terikat pada molekul tirosin dan tiroglobulin. Selanjutnya
tiroglobulin dihidrolisis menghasilkan tiroksin dan asam amino beryodium,
tiroksin terikat oleh protein. Asam amino beryodium selanjutnya segera dipecah
dan menghasilkan asam amino dalam proses deaminasi, dekarboksilasi dan oksidasi
(Kartasapoetra, 2005).
Pengertian Garam Beryodium
Pengertian
garam beryodium adalah unsur kimiawi yang digunakan untuk kelenjar thyroid
untuk membuat hormone yang mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan unsur yodium
dalam tubuh akan menimbulkan berbagai efek negative terhadap kesehatan (jurnal
GAKY, 2005).
Garam
beryodium adalah garam yang mengandung Natrium Klorida (NaCl) yang diproduksi
melalui proses yodisasi yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) antara
lain mengandung yadium sebesar 30-80 ppm (Depkes RI, 2000), yang dapat diperdagangkan
untuk konsumsi manusia atau ternak, pengasinan ikan atau bahan penolong
industri pangan kecuali untuk pemboran minyak, chlor alkali plan (cap)
dan industri kertas pulp.
Garam
beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan (Depkes R.I, 2000).
Fungsi
utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon
tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian,
hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang
menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30%.
Disamping itu kedua hormon ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel
darah merah serta funfsi otot dan saraf (Almatzier, 2001).
Persyaratan
Pemenuhan Garam Sehat
Konsumsi
garam yodium rata-rata per orang per hari 10 gr dan kebutuhan ion yodium
sebesar 150-200 mikrogram per orang per hari bila konsmsi rata-rata. Batas
maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000
mikrogram per orang per hari. Bila
konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan terdapat kasus goiter,
tetapi tidak banyak terlihat kasus cretinism.
Penyimpanan
Garam yodium perlu
di simpan :
1) Di bejana atau wadah tertutup
2) Tidak kena cahaya
3) Tidak dekat dengan tempat lembab air,
hal ini untuk menghindari penurunan kadar yodium dan meningkatkan kadar air,
karena kadar yodium menurun bila terkena panas dan kadar air yang tinggal akan
melekatkan yodium.
Penggunaan
garam yodium
Cara penggunaan garam yodium:
- Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar Kalium Iodate (KIO3) dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
- Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Contoh : Perubahan kadar
yang di tambahkan pada berbagai macam makanan sebelum dan sesudah di panaskan
dengan pengukuran yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Pengurangan Kadar Yodium
(KIO3) Akibat Proses Pengolahan
Proses perusak terhadap kandungan yodium
1) Merebus (terbuka) kadar yodium hilang
± 50 %
2) Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
3) Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
4) Brengkesan atau pepesan kadar yodium
hilang ± 10 %
Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran
Berlabel mengandung yodium
Berwarna putih bersih.
Kering
Kemasan baik /
tertutup rapat.
Manfaat
Garam Beryodium
Banyak orang yang mengatakan masakan tanpa garam tidak
akan nikmat rasanya. Sehingga banyak orang yang menambahkan garam kedalam
masakan mereka secara berlebihan. Padahal jumlah kebutuhan garam oleh tubuh
kita tidaklah banyak. Untuk orang dewasa hanya membutuhkan maksimal 2 sendok
teh garam per harinya. Sejak beberapa puluh tahun yang lalu, pemerintah telah
menggalakkan penggunaan garam beryodium kepada masyarakat. Sebenarnya apa saja
manfaat garam beryodium? Iodium atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai
yodium adalah sejenis elemen mineral mikro yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Sebenarnya yodium tidak hanya terkandung pada garam saja. Namun,
masyarakat kebanyakan lebih familiar dengan garam beryodium daripada sumber
makanan lain yang mengandung yodium.
Manfaat
garam beryodium diantaranya adalah:
- Membantu pemeliharaan kelenjar tiroid, kelenjar tiroid memiliki peranan yang penting dalam pengaturan metabolisme dasar tubuh
- Menjauhkan kita dari penyakit gondok, gangguan pendengaran, cebol, dan semangat rendah
- Kandungan yodium pada garam bisa membantu tubuh memanfaatkan kalori secara optimal sehingga mencegah penyimpanan lemak secara berlebih
- Banyak yang tidak menyadari bahwa garam beryodium bisa membantu tubuh dalam menghilangkan racun dari dalam tubuh. Racun kimia yang bisa dikeluarkan oleh garam beryodium diantaranya adalah: flouride, air raksa, dan racun biologis lainnya
- Garam beryodium bisa membantu sistem metabolisme tubuh untuk lebih maksimal dalam memanfaatkan kalsium
- Kandungan yodium pada garam merupakan elemen yang penting bagi perawatan rambut. Karena bila kita kekurangan yodium maka salah satu efeknya adalah rambut yang rontok. Yodium bisa membantu proses tumbuhnya rambut dengan lebih cepat
- Garam beryodium membantu proses petumbuhan normal dan kematangan organ reproduksi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi yodium sesuai kebutuhan supaya pertumbuhan janin bisa berkembang dengan baik
- Garam beryodium bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh karena garam beryodium bisa mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam perut kita
Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia. Di
antaranya keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin,
gondok, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja.Dalam tubuh
terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh.
Kandungan yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar
tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan
darah. Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dapat dilakukan dengan
menggunakan garam beryodium dalam kehidupan sehari-hari. Agar yodium yang
terkandung di dalam tidak hilang saat pemasakan, dianjurkan penambahan
dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin (www.Indomedia.
Com).
Sumber Garam
Beryodium
Laut
merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan,
udang, dan kerang, serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di
daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium. Semakin sedikit pula
kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang tumbuh di daerah tersebut termasuk
rumput yang dimakan hewan sedikit sekali atau tidak mengandung iodium. Salah
satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam
dapur dengan iodium. Fortifikasi garam dengan iodium sudah diwajibkan di
Indonesia (Almatzier, 2001).
Akibat
Kekurangan Garam Beryodium
Pada
kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurunkan dan hormon perangsang
tiroid atau TSH meningkatkan agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak
iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha
meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tsb. Bila pembesaran ini menampak
dinamakan Gondok sederhana.
Gondok
dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk
kretinisme (cebol) dari satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi
lain. Gejala kekurangan iodium adalah malas, dan lamban, kelenjar tiroid
membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin,
dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen
serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme.kekurangan iodium
pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah (Almatzier, 2001).
Angka kecupan
Iodium
Kebutuhan iodium
sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Angka kecukupan Gizi untuk iodium menurut
widya Karya adalah sebagai berikut:
Golongan
|
Kebutuhan
yodium
|
Bayi
|
50-70 µg/hr
|
Balita dan
anak sekolah
|
70-120 µg/hr
|
Remaja dan
dewasa
|
150 µg/hr
|
Ibu hamil
|
+ 25 µg/hr
|
Ibu menyusui
|
+ 50 µg/hr
|
(Sunita
Almatzier, 2001)
Kelompok rentan
pada masalah GAKY(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium):
- Pada ibu hamil akan berdampak keguguran jika kekurangan iodium
- Pada janin berdampak lahir mati, cacat bawaan, meningkatkan kematian perianatal, meningkatkan kematian bayi, kretin neurologi, cebol, kelainan fungsi psikomotor
- Pada Neonatus berdampak pada gondok neonatus, Hipotiroidi neonates
- Pada anak dan remaja berdampak pada gondok, gangguan pertumbuhan fungsi fisik dan mental
- Pada Dewasa berdampak pada Hipotiroidi, gangguan fungsi mental (Depkes RI, 2000)
Berapa banyak
kita harus mengkonsumsi yodium?
Mendengar kata ‘garam beryodium’ rasanya sudah
tidak asing di telinga kita. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan
fungsi yodium ini. Apa sih yodium itu? Yodium termasuk dalam golongan mikro
mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kestabilan
kesehatan. Berbagai bahan pangan, sayur-sayuran dan aneka bahan pangan dari
laut adalah sumber yodium yang terbesar.
Apa yang terjadi jika tubuh kita
kekurangan yodium?
Yodium yang berasal dari makanan dan minuman
setelah dicerna di saluran pencernaan akan masuk ke dalam aliran darah dan
segera diterima oleh kelenjar tiroid yaitu adalah suatu kelenjar yang agak
besar yang terdapat di leher depan bagian bawah. Di sini yodium diubah menjadi
tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas berbagai organ
tubuh, mengontrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang, membantu proses
metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.
Jika konsumsi yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan melakukan upaya dengan cara membesarkan kelenjarnya
sehingga dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada leher yang biasanya disebut
penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher,
hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena
virus.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak
mata tamapk lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah
bengkak dan suara parau. Lebih parah lagi bila sampai ibu hamil kekurangan
hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi
badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan
perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kita
kelebihan yodium?
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga
sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif
memproduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai dengan gejala seperti merasa
gugup, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat
badan menurun nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung
berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.
Paling aman adalah kecukupan yang ideal!
Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di
dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut,
antara lain ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut dan aneka jenis hasil
olahannya.
Kebutuhan yodium
perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/
hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan
masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
Cara mengetahui kadar yodium
dalam garam
Untuk mengetahui
kadar iodium dalam garam dapat dilakukan oleh pengetesan yang dapat dilakukan
siapa saja dengan cara :
Dengan Yodida / Test Kit
Caranya:
1) Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi
dengan cairan yodida.
2) Tunggu beberapa menit sampai terjadi
perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru keunguan (pada garam
beryodium).
3) Bandingkan dengan warna yang ada pada
kit yang tertera pada kemasan.
Dengan
parutan singkong.
Bila tidak tersedia
test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang sederhana dan tidak membutuhkan
biaya yang tinggi yaitu dengan parutan singkong.
Caranya :
1) Kupas singkong yang masih segar,
kemudian parut dan peras tanpa air.
2) Tuang 1 sendok perasan singkong parut
tanpa di tambah air ke dalam tempat yang bersih.
3) Tambahkan 4 – 6 sendok teh munjung
garam yang akan diperiksa.
4) Tambahkan 2 sendok teh cuka, aduk sampai rata, biarkan
beberapa menit. Bila
timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium
Sumber Pustaka:
S http://www.pom.go.id/index.php/garam
di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:18
S http://carapedia.com/manfaat_garam_beryodium_info2958.html
di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:20
S http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/12/garam-beryodium/
di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:21
S http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-garam-beryodium.html
di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:32
S http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/berapa-banyak-kita-harus-mengkonsumsi-yodium/
di akses pada 9 desember 2012, pukul 11:32
Label:
K.Amami
Langganan:
Postingan (Atom)