cLock

Rabu, 01 Juni 2011

ANALISA KADAR VITAMIN C PADA KANGKUNG (IPOMOEA REPTANS) SEGAR DAN DI REBUS DENGAN METODE IODIMETRI


Nama    : Asri Wulandari
NIM      : A.101.14.006

A.  Definisi
Iodimetri adalah suatu metode yang menetapkan kadar zat yang bersifat reduktor dengan zat yang bersifat oksidator.

B.  Prosedur Kerja
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6 pemeriksaan serbuk atau hablur : putih atau agak kuning : tak berbau : rasa asam oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan mudah larut dalam air : agak sukar larut dalam etanol (95%)  P : praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam benzen P.
Identifikasi
1.   Larutan 2% b/v mereduksi perlahan-lahan. Larutan kalium tembaga 2 tartat P dan jika di panaskan reduksi berlangsung lebih cepat.
2.   Pada 2ml larutan 2% b/v tmbahkan 4 tetes larutan metil biru P, hangatkan hingga suhu 400C : terjadi warna biru tua dalam waktu 3menit berubah menjadi lebih muda atau hilang.
3.   Larutkan 15mg dalam 15ml larutan asam triklorasetat P 5% b/v, tambahkan lebih kurang 200mg asam jerap P, kocok kuat-kuat selama 1menit, saring jika perlu, ulangi penyaringan hingga filtrat jernih. Pada 5ml filtrat tambahkan prol P, goyangkan perlahan-lahan hingga larut, panaskan di atas tangkas air pada suhu 500C terjadi warna biru.

Suhu lebur lebih kurang 1900C
Rotasi jenis antara 20,50C dan 21.50C : pengujian di lakukan dengan menggunakan larutan 10% b/v.
Logam berat tidak lebih dari 20bpj, pengujian dilakukan menggunakan larutan 4% b/v.
Sisa pemijaran tidak lebih dari 0,1%.
Penetapan kadar : timbamg seksama 400mg larutan dalam campuran 100ml air bebas karbondioksida P dan 25ml H2SO4 (10% b/v) P. Titrasi dengan iodum 0.1Nmenggunakan indikator larutan kanji P.
1ml idum 0,1N setara dengan 8,806mg C6H8O6
Penyimpanan dalam wadah rapat terlindungi dari cahaya.
Khasiat dan penggunaan Antiskorbat.
(Farmakope Indonesia edisi III.hal 46.1979.Departemen kesehatan)
C.  Cara Kerja
1.     Uji Kualitas
a.      Sampel
Timbang lebih kurang 100gram bahan dan hacurkan dengan blender sampai di dapat filtrat, lalu lakukan uji kualitatif.
b.      Prosedur Sampel
1)      Uji FeCl3
Filtrat + FeCl3                     warna ungu
Uji FeCl3 psitif ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu.
2)      Uji Fehling
Filtrat + Fehling A + Fehling B                     endapan merah bata.
Uji Fehling positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah bata.
3)      Uji Cuprifield
Filtrat + CuSO4 + NaOH                   endapan jingga.
Uji Cuprifield positif ditunjukkan dangan terbentuknya endapan jinnga.
2.     Uji Kuantitatif
a.     Sampel
1)     Sampel yang segar di rebus dengan variasi waktukemudian dihancurkan dengan di blender.
2)     Sampel yang telah di hancurkan di timbang lebih kurang 2gram dengan beckerglass, masukkan ke dalam erlenmeyer, timbang sisa sampel, kemudian tambahkan kurang lebih 10ml aquadest sampai homogen.
3)     Tambah 2,5ml H2SO4 2N, titrasi dengan I2 sampai warna kuning pucat.
4)     Tambah 2ml larutan amylum 1% terbentuk warna biru.
b.    Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3
1)     Pipet 10,0ml KIO3 0,187N masukkan ke dalam erlenmeyer
2)     Tambahkan 5ml H2SO4 2N
3)     Tambahkan 10ml KI 10% tutup plastik
4)     Titrasi dengan Na2S2O3 0,02N dari coklat kemerahan sampai kuning muda
5)     Tambahkan 2ml larutan amylum 1% (larutan menjadi biru)
6)     Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,02N sampai warna biru hilang.
c.     Satndarisasi larutan I2 dengan standar Na2S2O3
1)     Pipet 10,0ml Na2S2O3 masukkan ke dalam erlenmeyer
2)     Titrasi dengan larutan sandar I2, sampai kuning pucat
3)     Tambahkan 2ml larutan aylum 1% sampai terbentuk warna biru.

d.    Penentuan kadar Vitamin C
Kadar vitamin % b/b =  x 100%
BE =
(Mursydi, 2006)
D.     Perhitungan Kadar
Rumus  x 100%

E.      Daftar Pustaka
Farmakope Indonesia edisi III.hal 46.1979.Departemen kesehatan
Mursydi, 2006

0 komentar:

Posting Komentar