cLock

Selasa, 03 April 2012

Asam salisilat (C7H6O2)



Asam salisilat
Asam 2-hidroksibenzoat
Identifikasi
[69-72-7]
OC(=O)c1ccccc1O
Sifat
C7H6O3
138,12 g/mol
1,44 g/cm3
159 °C
211 °C (2666 Pa)
kloroform 0,19 M; etanol 1,84 M; metanol 2,65 M [1]
Senyawa terkait
Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada
temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)

Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat. Turunannya yang paling dikenal asalah asam asetilsalisilat.
Asam salisilat mendapatkan namanya dari spesies dedalu (bahasa Latin: salix), yang memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia mengisolasinya. Penggunaan dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh bangsa Sumeria, Asyur dan sejumlah suku Indian seperti Cherokee. Pada saat ini, asam salisilat banyak diaplikasikan dalam pembuatan obat aspirin.
Salisilat umumnya bekerja melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan secara menetap ke dalam salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon tumbuhan.

Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan pengoksidasi kuat.
Turunan yang terpenting dari asam salisilat ini adalah asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin.Berbeda dengan asam salisilat, asam asetil salisilat memiliki efek analgesik antipiretik dan anti inflamasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan asam salisilat. Penggunaan obat ini sangat luas di masyarakat dan digolongkan ke dalam obat bebas. Selain sebagai prototip, obat ini juga digunakan sebagai standar dalam menilai efek obat sejenis.
Salisilat termasuk dalamgolongan obat anti inflamasi nonsteroid ( AINS).Mekanisme kerja adalahmenghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambat kerjaenzim siklooksigenase padapusat termoregulator dihipothalamus dan perifer.Salisilat sudah digunakan lebihdari 100 tahun. Salisilat digunakan sebagai analgetik,antipiretik, anti inflamasi, antifungi.
Sifat-sifat fisik dari asam salisilat
1
Penampakan
Tidak berwarna menjadi kuning pada larutan dengan bau kenari pahit
2
Titik lebur
1-2 0C
3
Titik didih
197 0C
4
Kerapatan
4,2
5
Tekanan uap
1 mmHg pada 33 0C
6
Daya ledak
1,146 g/cm3
7
Titik nyala
76 0C
Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh asam salisilat adalah sebagai berikut:
  1. Panas jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit.
  2. Iritasi pada mata
  3. Iritasi pada sauran pernafasan
  4. Iritasi pada kulit
Asam salisilat bebas hanya memiliki efek antipiretik dan analgetik yang rendah. Karena timbulnya ransangan pada mukosa lambung akibat diperlukannya dosis tinggi, maka asam salisilat hanya dipergunakan dalam bentuk garamnya. Turunannya yang terpenting adalah asam asetil salisilat yang aktivitas analgetik, antipiretik tetapi juga antiflogistiknya besar.

Asam salisilat dapat diperoleh menurut cara Kolbe-Schmitt dengan hasil hampir kuantitatif melalui reaksi natrium fenolat dan karbondioksida pada 1250C dan 4-7 bar dan kemudian dihidrlolisis. Asam asetilsalisilat diperoleh dengan cara asetilasi asam salisilat dengan katalisis proton.
Salisilat termasuk dalamgolongan obat anti inflamasi nonsteroid ( AINS).Mekanisme kerja adalahmenghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambat kerjaenzim siklooksigenase padapusat termoregulator dihipothalamus dan perifer.Salisilat sudah digunakan lebihdari 100 tahun. Salisilat
digunakan sebagai analgetik,antipiretik, anti inflamasi, antifungi
Manfaat Asam Salisilat
Banyak manfaat dan kegunaan asam salisilat. Anda bisa menggunakan asam salisilat sebagai obat tanpa memerlukan resep dari dokter.
Asam salisilat aman digunakan dan hanya memiliki sedikit efek samping yang biasanya akan hilang seiring dengan waktu.
Asam salisilat juga mengandung Beta Hydroxy Acid (BHA), yang merupakan bahan populer untuk memerangi kerutan dan keriput.
Stas Otto
            Untuk memisahkan berbagai senyawa digunakan ; Stas-Otto-Gang yang di sederhanakan . tahap analisis yang ditemukan sekitar tahun 1850 ini berasal dari Jean Servais Stas, profesur dalam ilmu kimia farmasi di Braunschweig. Cara analisis di dasarkan atas pembagian senyawa ke dalam fase air dan fase yang tak tercampurkan dengan air, yakni fase organik. Pemisahan sebagian besar campuran obat yang di lakukan dengan membaginya hanya ke dalam dua pelarut tidaklah cukup; pemisahan baru akan mantap jika di terapkan kedua dari stas-otto-gang, yakin yang menyangkut penyangkutan ataupun penguraian garam. Prinsip ini menyanggut kelarutan garam lebih bersifat hidrofil, sedangkan asam atau basanya lebih lipofil. Kebasaan ataupun keasaman larutan, serta keragaman sifat lipofil pelarut memungkinkan pemisahan lebih lanjut.
Analisis Kualitatif
Kolorimetri Dengan FeCl3 larutan berwarna merah ungu


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar